1. Tujuan Belajar di RSB
Secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi anak seoptimal mungkin,
dan secara khusus agar anak Tunadaksa dapat mandiri baik dalam mengurus dirinya
sendiri maupun dapat menghidupi dirinya. Minimal menjadi lebih baik atau
selangkah lebih maju dari apa yang telah dimiliki anak.
2. Proses Belajar di RSB
Langkah-langkah belajar di RSB melalui prosedur sebagai berikut:
ATD→PENGELOMPOKAN(KLASIFIKASI)→ASSESMEN→PENYUSUNAN PROGRAM (IEP)→PELAKSANAAN
PBM DI RSB→EVALUASI→FOLLOW UP.
Berdasarkan proses tersebut, maka RSB ditata sesuai dengan kurikulum yang
digunakan, yaitu meliputi:
- Ruang assesmen
- Ruang program umum yang terdiri dari semua bidang studi yang diajarkan, yaitu: RSB Agama, RSB Bahasa, RSB Matematika, RSB IPA, RSB IPS, RSB PPKN, RSB Kesenian, RSB Keterampilan, dan RSB Penjaskes.
- Ruang program khusus yang terdiri dari: RSB Bina Diri, RSB Bina Gerak, dan RSB Bina Bicara.
- Ruang program muatan lokal yang terdiri dari: RSB Kesenian Daerah
- Ruang program pilihan yang terdiri dari: RSB Pertukangan, menjahit, memasak, komputer, fotograpi, dll.
3. Cara Belajar di RSB
Sebelum belajar di RSB, anak Tunadaksa perlu diklasifikasikan sesuai dengan
kriteria menjadi kelompok akademik, kelompok keterampilan, kelompok
pengembangan, dan kelompok Autis. Kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut:
a.
Melaksanakan
assesmen per anak sebagai dasar penyusunan program. Adapun jenis asesmen yang
dilakukan meliputi:
1)
Pengumpulan
data kemampuan dan ketidakmampuan fisik tentang: kekuatan otot-otot, luas
daerah gerak sendi (Range of Motion/ROM), kemampuan motorik halus dan motorik
kasar, dan kemampuan gerak dasar tubuh yang dilakukan oleh Fisioterapist dan
dokter ahli rehabilitasi.
2)
Pengumpulan
data kemampuan psikis tentang: tingkat kecerdasan, bakat, minat, dan emosi,
dilakukan oleh Psikolog.
3)
Pengumpulan
data kemampuan akademik dan keterampilan dasar tentang: calistung, bidang
studi, dan aktivitas kehidupan sehari-hari (Activity
of Daily Living/ADL) dilakukan oleh guru-guru.
4)
Pengumpulan
data kemampuan sosialnya, dilakukan oleh guru dan sosial worker.
5)
Pengumpulan
data kemampuan keterampilan/vocasional dilakukan oleh guru keterampilan.
b.
Penyusunan
Program
1)
Program
kelompok disusun sebagai berikut:
a)
Kelompok
akademik programnya sesuai kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan nyata
anak.
b)
Kelompok
keterampilan programnya: Calistung dan keterampilan dasar sesuai dengan
kemampuannya.
c)
Kelompok
pengembangan programnya: sosialisasi, bermain, dan day care
d)
Kelompok
autis, programnya individual
2)
Program
individual disusun berdasarkan kemampuan masing-masing anak
c.
Pelaksanaan
Program Belajar di RSB
Proses belajar mengajar di RSB dilaksanakan per
kelompok yang kemampuannya sama atau hampir sama. Proses belajarnya bertitik
tolak pada kemampuan masing-masing anak dengan berprinsip pada individualisasi
pengajaran.
d.
Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan baik pada saat proses
belajar berlangsung maupun setelah selesai (Evaluasi proses dan hasil).
e.
Bimbingan
Belajar
Bagi ATD yang mengalami kesulitan dalam belajar
perlu diberikan bimbingan baik secara individual maupun secara kelompok dengan
remedial teaching.
f.
Pembinaan
Karier dan Pekerjaan
Kegiatannya dimulai sejak melakukan asesmen
kemampuan keterampilan dasar oleh guru keterampilan dan psikolog untuk
mengetahui kemampuan dan minatnya. Selanjutnya disusun programnya sesuai dengan kondisi kemampuan dan
kecacatan anak. Pelaksanaannya diintegrasikan dalam proses belajar mengajar.
Bagi siswa pasca sekolah perlu pembinaan dan latihan-latihan khusus untuk
mempersiapkan pekerjaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar